Berdasarkan Kurikulum Merdeka
Hak Cipta © 2021 pada Penerbit Erlangga
Disusun oleh : Henry Pandia, S.T., M.T.
Editor : Ganendrajati W, M.Si
Supriyana, S.Si, M.Pd
Percetakan : PT. Gelora Aksara Pratama
Bab 8.A: Membagikan Data dan Informasi
Sebelum belajar tentang data, informasi, serta penyebarannya, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa artinya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan data sebagai kumpulan fakta atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan, pengukuran, atau penelitian, biasanya dalam bentuk angka, teks, atau gambar, dan dapat diolah serta dianalisis untuk mendapatkan pemahaman atau pengetahuan lebih lanjut, sedangkan informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar, atau berita tentang sesuatu. Selain itu, kita juga mengenal istilah pengetahuan, yaitu pengenalan secara dekat serta pemahaman akan suatu hal.
Dalam membagikan informasi, perlu diperhatikan beberapa unsur agar informasi tersebut tersampaikan dengan baik. Pertama, apa yang kita sampaikan harus berguna dan relevan. Kedua, informasi yang kita sampaikan tepat waktu, akurat, dan lengkap. Terakhir, penerima informasi harus bisa paham dan mengerti apa yang kita sampaikan.
Informasi yang kita miliki, tanpa kita sadari, sangatlah berharga. Terdapat jenis ekonomi yang berbasis pengetahuan, dimana sistem produksi barang/jasa didasari pengetahuan dan digerakkan dengan pengetahuan, dengan menggunakan tren teknologi mutakhir.
Indonesia tengah mengalami transformasi teknologi yang revolusioner, mengalihkan pembangunan ke arah ketergantungan pada ilmu pengetahuan dan teknologi daripada sumber daya tradisional seperti lahan dan energi untuk kemakmuran. Pengalaman dari ekonomi maju seperti Korea Selatan dan Jepang menyoroti potensi ekonomi berbasis pengetahuan (EBP) dalam mendorong transformasi ekonomi meskipun daya saing menurun dalam ekspor manufaktur. Penelitian oleh Romer, Lucas, dan Acemoglu lebih lanjut mendukung kemampuan EBP untuk mengekstraksi nilai lebih besar dari sumber daya terbatas, menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial jangka panjang. Memaksimalkan potensi EBP memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam persaingan global, terutama di tengah bonus demografi yang sedang berlangsung. Transisi model inovasi dari heliks triple ke heliks multiple dengan melibatkan entitas sipil dapat meningkatkan pengembangan ekonomi pengetahuan, mendorong inklusi sosial dan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi secara bersamaan.
Sumber:
Informatika untuk SMP/MTs Kelas VIII
0 comments:
Post a Comment